Para Habaib Tarim

Para Habaib Tarim

Sabtu, 08 Oktober 2011

Habib Hasan bin Ja'afar Assegaf

Biografi  Al-Habib Hasan Bin Ja’afar Assegaf.

Al-Habib Hasan Bin Ja’far Bin Umar Bin Ja’far Bin Syeckh Bin Segaf Bin Ahmad Bin Abdullah Bin Alwi Bin Abdullah Bin Ahmad Bin Abdurrahman Bin Ahman Bin Abdurrahman Bin Alwi Bin Ahmad Bin Syeckh Abdurrahman Segaf Bin Muhammad Maulana Dawilaih Bin Ali Bin Alwi Guyur Bin (Al-Faqihil Muqaddam) Muhammad Bin Ali Bin Muhammad Shohibul Marboth Bin Gholi Ghosam Bin Alwi Bin Muhammad Bin Alwi Bin Ubaidillah Bin Ahmad Al-Muhajir Bin Isa Bin Muhammad An-Naqib Bin Ali Al-Uraidhi Bin Ja’far Sodiq Bin Muhammad Al-Baqir Bin Ali Zaenal Abidin Bin Al-Imam Husein Assibit Bin Imam Ali KWH Bin Fatimah Al-Batul Binti Nabi Muhammad SAW.
  Beliau lahir pada tahun 1977 di Keramat Empang Bogor, guru mengaji beliau diwaktu kecil untuk mengenal huruf adalah Syaikh Usman Baraja dan  bahasa Arab oleh Syaikh Abdul Qodir Ba’salamah, dalam ilmu Nahwu dan Shorof oleh Syeikh Ahmad Bafadhol.
  Seperti biasanya di siang hari aktifitas beliau seperti aktifitas anak-anak pada umumnya yaitu belajar di SD,SMP,SMA dan di lanjutkan di IAIN Sunan Ampel Malang.
  Beranjak dewasa beliau bersama kakeknya Al Habib Husein Bin Abdulloh Bin Mukhsin Al Attas di rumah Habib Keramat Empang Bogor sering menyambut tamu-tamu yang mulia dan mendapatkan doa-doa dari mereka, di antara tamu tersebut adalah :

Ø  Al Habib Abdul Qodir Bin Ahmad Assegaf  (Jeddah)
Ø  Al Habib Muhammad Bin Alwi Al Maliki (Mekkah)
Ø  Al Habin Hasan Bin Abdulloh As-Syathiri (Tarim)
Ø  Al Habib Umar Bin Hud Al-Attas (Cipayung, Bogor)
Ø  Al Habib Ahmad Bin Muhammad Al Haddad (Condet, Jakarta)
Ø  Al Habib Muhammad Bin Ali Habsyi (Kwitang, Jakarta)
Ø  Al Habib Abdulloh Bin Husein Syami Al Attas (Jakarta)
Ø  Al Habib Muhammad Bin Abdulloh Al Habsyi (Banyuwangi)
Ø  Al Habib Idrus Bin Al Habsyi (Surabaya)
Ø  Al Habib Muhammad Anis Bin Alwi Al Habsyi (Solo)

Dan mereka banyak lagi para alim ulama yang beliau temui di kala mereka ingin berziarah ke Maqam kakek beliau Al-Habib Abdulloh Bin Mukhsin Al Attas, di karenakan doa-doa dari para alim ulama tersebut akhirnya beliau dapat meneruskan belajar ke pesantren Darul Hadist Al Faqih Malang, sebagai pengasuh dan pendiri yang mulia yaitu Al imam Al Qutub Al Habib Abdul Qadir Bin Ahmad Bil Faqih dan Al Imam Al Qutub Al Habib Abdulloh Bin Abdul Qodir Bil Faqih beserta putra-putranya selama beberapa tahun, dan meneruskan kepada beberapa guru yang di temuinya salah satunya adalah :

Ø  Syaikh Abdulloh Abdun
Ø  Al Habib Hasan Bin Ahmad Baharun
Ø  Al Habib Al Alamah Al Barokah Abdurrahman Bin Ahmad Assegaf
Ilmu dan pengalaman yang di carinya selama beberapa tahun menjadikan pengenalan yang lebih terhadap diri dan jati dirinya, di karenakan keberkahan sang guru dan alim ulama.
  Selepas menuntut ilmu yang beliau cari di kota Malang dan lain-lainya beliau memutuskan untuk belajar bersama alim ulama yang berada di Jakarta dengan para Kiyai-Kiyai dan para Habaib.
  Selama 1 tahun beliau tidak keluar rumah kecuali untuk berziarah ke Maqom kakenya Al Habib Abdulloh Bin Mukhsin Al Attas dan menghabiskan waktunya di kamar untuk bersyukur dan bertafakur kepada Allah SWT guna mengamalkan ilmu yang telah di ajarkan oleh guru-guru beliau mendaptkan Bisyaroh (Petunjuk) untuk mengajarkan ilmu Allah SWT kepada umat Nabi Muhammad SAW.
  Fitrah,cacian, makin serta hasut selalu menjadi kawan beliau dari ancaman dari orang-orang yang belum mendapatkan petunjuk Allah SWT, dengan hati yang teguh prinsip dan yakin akan kebesaran Allah SWT dan Rasul-nya berdkwah, sehingga Allah mengkhendaki beberapa murid yang mengikuti beliau untuk menggali ilmu kepadanya, dan Allah SWT pun tidak mendiamkan hamba-hambanya yang berdekatan dengan beliau tanpa ujian.
  Cobaan terus berlanjut sampai akhirnya beliau di tinggalkan oleh Ayahandanya yaitu Al Habib ja’far Bin Umar Assegaf, kesabaran itulah jawabanya yang akhirnya Allah SWT mengizinkan dari hamba-hambanya menjadi ratusan orang yang belajar menuntut ilmu kepadanya.
  Tahun demi tahun berlalu ujianpun bertambah tetapi karunia Allah SWT selalu di atas kepalanya yang kepada akhirnya Allah SWT menghibur dengan memperbanyak para hamba-hambanya untuk mengikutinya dan di namai perkumpulanya dengan nama “Majlis Nurul Musthofa”.
  Beliau menikahi salah satu cucu keturunan Rasululloh SAW yaitu Syarifah Muznah Binti Ahmad Al Haddad ( Al Hawi) dan mempunyai satu orang putri dan dua orang putra kemudian Allah SWT menghibur beliau dan keluarganya serta murid-muridnya sehingga Allah SWT mengizinkan pula kepada beliau untuk berziarah ke luar negri seperti Yaman, Abu Dabi, Arab Saudi,dll.
  Dengan karunia Allah SWT inilah Majlis Nurul Musthofa yang beliau bina dengan cara mensyiarkan Sholawat dan Salam kepada Nabi Muhammad SAW serta mengenalkan pribadi Rasulullloh SAW sebagai suri tauladan manusia sehingga dapat merebut hati manusia sebanyak 50.000 orang untuk bersholawat kepada Rasululloh SAW setiap minggunya.
  Majlis yang beliau bina turut pula di doakan oleh para alim ulama terkemuka pada zaman sekarang ini dan setempat duduk di Majlisnya di antaranya adalah :

Ø  Al Habib Muhammad Anis Bin Alwi Al Habsyi
Ø  Al Habib Abdurrahman Bin Alwi Assegaf
Ø  Al Habib Abdurrahman Bin Muhammad Al Habsyi
Ø  Al Habib Abdurrahman Bin Muhammad Bil Faqih
Ø  Al Habib Salim Bin Abdulloh As-Syathiri

Serta masih banyak lagi yang lainnya yang tersimpan kedatangan beliau di file Majlis Nurul Musthofa.di dalam Majlis pun di bacakan Kitab Annashohidiniyyah karangan Al Habib Abdulloh Bin Alwi Al Haddad dan berbagai.
  Semoga dengan sedikit biografi yang ringkas ini Allah selalu jaga, melindunggi syair islam di seluruh dunia dan menjadikan kita sebagai hamba-hamba Allah yang tidak putus dengan Rahmat-Nya.
  Terima kasih kami kepada umat Islam yang telah membantu Majlis Nurul Musthofa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar